![]()
Rabu, 1 Mei 2019 Tim PKM Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diketuai oleh Rr. Ilma Kusuma Wardani dan beranggotakan 4 mahasiswi dari Fakultas Pertanian terdiri dari Wiji Tuhu Utami, Irfina Widya Istiqomah, Eka Nurmalasari dan Marfu’ah Shalihah telah melaksanakan kegiatan FGD dengan tema Revitalisasi Bank Sampah Sawah Karang: Penguatan Kapasitas Individu, Kelompok, dan Kelembagaan” di Sawah Karang dilanjutkan dengan Sosialisasi Program Kampung Sampah.
Kegiatan ini menggundang seluruh warga kampung Sawah Karang beserta perangkat desa dan pengurus Bank Sampah Sawah Karang. Kegiatan ini juga turut menghadirkan instansi pemerintah yaitu dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta. Sosialisai Program Kampung Sampah Sawah Karang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali Bank Sampah Sawah Karang.
Dalam sambutannya, Kepala Kelurahan Jebres mengatakan “Bank sampah yang ada di Kampung Sawah Karang ini dapat dikatakan telah Mati Suri”. Diharapkan melalui program ini, Bank sampah akan terus hidup dan berkembang.
![]()
Program ini juga mengenalkan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam serangkaian program Kampung Sampah yang dicetuskan oleh Tim PKM-M bersama Dosen Pembimbing Eksa Rusdiyana S.P., M.Sc. Sosialisasi Program Kampung Sampah dihadiri setidaknya 20 warga masyarakat dari 4 RT di Sawah Karang.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Ketua RW dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Sapto Purnama dari Dinas Lingkungan Hidup mengenai program Bank Sampah. Penyampaian materi dari Bapak Sapto Purnama juga diikuti oleh penyampaian keluh kesah pengurus Bank Sampah mengenai keberjalanan Bank Sampah selama satu tahun kemarin.
Dari sesi sharing antara pengurus Bank Sampah, warga masyarakat dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup didapatkan satu permasalahan yang melatarbelakangi matinya Bank Sampah Sawah Karang. Kesibukan warga Sawah Karang yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pekerja serabutan menjadi kendala dalam proses pelaksanaan Bank Sampah, ditambah dengan tidak adanya edukasi warga masyarakat dan pengurus dalam memilah sampah untuk diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai jual.![]()
Penyampaian materi dari Dinas Lingkungan Hidup juga membahas mengenai kemasan sampah plastik yang ketika dijual ke pengepul tidak ada harganya, namun dengan tangan-tangan yang terampil dan kreatif dapat diubah menjadi suatu barang accessories yang tinggi harga jualnya. Beliau juga mengatakan bahwa harga tutup botol jauh lebih tinggi disbanding dengan harga kemasannya.
Hasil dari sosialisasi program Kampung Sampah yaitu didapatkan kesepakatan antara warga masyarakat, pengurus Bank Sampah dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengadakan pelatihan keterampilan untuk warga masyarakat Sawah Karang untuk memilah, mengolah dan memasarkan sampah menjadi sesuatu barang yang bernilai jual tinggi.
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan Sosialisai Program Kampung Sampah diadakan FGD tepatnya pada hari Sabtu, 4 Mei 2019, salah satu rangkaian program PKM-M dilaksanakan yaitu Raika (Raih Keterampilan). Program Raika diselenggarakan guna meningkatkan keterampilan atau kreativitas warga Sawah Karang khususnya ibu rumah tangga.
Pada kesempatan tersebut, tim PKM-M bekerja sama dengan Komunitas Kresek Solo untuk mengajari ibu-ibu rumah tangga tentang pembuatan kerajinan tangan dari sampah, khususnya sampah plastik. Program Raika dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan rutin ibu-ibu rumah tangga RT 03 atau yang biasa disebut dengan Dasawisma disore hari dengan menghadirkan Kak Rois (Ketua Komunitas Kresek Solo) untuk melatih ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan tangan sederhana seperti bros.
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan arisan rutin ibu-ibu, setelah itu dipersilakan dari Tim PKM-M untuk mengisi materi. Tim PKM-M memulai dengan pengenalan program Bank Sampah yang akan diberdayakan lagi di Kampung Sawah Karang serta urgensi tentang pengelolaan sampah, selanjutnya Kak Rois diberi waktu untuk melatih ibu-ibu membuat kerajinan tangan. Kak Rois memulai pelatihan dengan memperlihatkan produk kreasi sampah yang bernilai jual seperti : dompet, tas, bros, dan sebagainya, selanjutnya ibu-ibu diberi satu paket peralatan membuat kerajinan bros sederhana. Diharapkan dua kegiatan yang diadakan oleh Tim PKM-M dapat mengatasi permasalahan dari Bank Sampah Sawah Karang dan memberi edukasi ke warga masyarakat tentang sampah yang menjadi masalah bisa membawa berkah.