Quantcast
Channel: FP | Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Viewing all 279 articles
Browse latest View live

Daftar Peserta lulus audisi “Trainer Training Softskill 2019”

$
0
0

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


FAPERTA Gelar Agriculture Youth Leadership Camp 2019

$
0
0

Kamis, 1 Agustus 2019 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian menghelat Seminar Nasional dengan mengangkat tema “ Optimalisasi Peran Generasi Muda Untuk Mewujudkan Pertanian Indonesia Mandiri di Era Revolusi Industri 4.0”. Seminar menghadirkan pembicara Ir. Gatut Sumbogodjati, MM (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI); dan Nur Agus Aulia, S.Sos seorang pengusaha pemilik “Jawara Farm” di Serang Banten.

Dalam pemaparannya Gatut yang juga merupakan alumni Fakultas Pertanian UNS menyampaikan kondisi saat ini pertanian Indonesia.  Disampaikan Gatut bahwa sekarang ini semakin mengecilnya lahan pertanian akibat konversi lahan pertanian yang terus berlanjut; kelembagaan pertanian yang belum profesional; dan belum banyak generasi muda terjun dalam dunia pertanian.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa langkah telah dilaksanakan oleh pemerintah diantaranya adalah dengan program pengembangan dan penerapan mekanisasi pertanian; program SIWAB (sapi induk wajib bunting); serta inisiasi gerakan 1 juta petani mileneal berorientasi ekspor.

Nur Agis Aulia sebagai narasumber kedua dalam seminar ini lebih banyak memberikan motivasi dan tips berbisnis hingga bisa mencapai keberhasilan sebagai pemilik  “Jawara Farm” yang bergerak dibidang tani dan ternak.

Kegiatan seminar nasional ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Agriculture Youth Leadership Camp 2019 (AYLC 2019)  dengan tema “Pramukya Luhur, Ambek Adil Paramarta” yang telah dimulai sejak 31 Juli hingga 4  Agustus 2019 mendatang.

Galuh sebagai panitia AYLC 2019 bidang humas mengemukakan “Agriculture Youth Leadership Camp (AYLC) 2019 merupakan transformasi dari acara LKMM IBEMPI yang dilaksanakan setiap tahun secara bergilir di kampus-kampus seluruh Indonesia”.

“Diikuti oleh puluhan delegasi BEM dari PTN dan PTS dari bentang Pulau Sumatera hingga Nusa Tenggara, tahun ini Kota Solo dan Universitas Sebelas Maret mendapat kehormatan sebagai tuan rumah dalam menyambut semangat kawan-kawan delegasi fakultas pertanian dari berbagai universitas di daerah tersebut”.

“AYLC 2019 berisikan agenda seminar nasional, LKMM, dan field trip Kota Solo, kegiatan ini juga merupakan suatu paket pembinaan kepemimpinan dan organisasi yang disusun secara sistematis dan terarah di bawah naungan Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI)”.

Seminar Kedaulatan Pangan sebagai Implementasi Nilai-nilai Pancasila

$
0
0

Senin, 19 Agustus 2019 bertempat di aula, Fakultas Pertanian UNS bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Seminar Nasional Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan mengangkat tema “Kedaulatan Pangan sebagai Implementasi Nilai-nilai Pancasila”.

Seminar menghadirkan narasumber Dra. Siti Niah Nurhasanah (BPIP), Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si (UNS), Maria Loretha (Kartini Sorghum NTT), Davyn Sudirjo (e-Tani Agro Nusantara).

Tampil mengawali untuk menyampaikan paparannya adalah Davyn Sudirdjo,  salah satu ikon di bidang sains dan inovasi.  Pemuda yang sejak usia 12 tahun telah mengenal kehidupan para petani dan merupakan pendiri eTani yang saat ini sedang mengejar gelar sarjana Ilmu Komputer dalam Ilmu Data dan Ekonomi di Stanford University, Amerika Serikat.

Davyn mengemukakan bahwa program aplikasi eTani merupakan program yang dibuat untuk memberdayakan petani Indonesia tanpa perantara dan mempromosikan budaya Farm to Table.

Davyn juga mempunyai misi bahwa lewat aplikasi yang dia buat dapat untuk mengembangkan ekosistem yang memberdayakan petani dengan menyediakan pasar, membangun kolaborasi masyarakat dengan para pakar pertanian dan sesama petani, serta memaksimalkan kualitas dan kuantitas hasil ladang mereka.

Sementara narasumber yang lain Maria Loretha lebih banyak menyoroti komoditas Sorgum sebagai bahan pangan fungsional yang banyak dibudidayakan di propinsi Nusa Tenggara Timur. Menurut Maria, banyak kelebihan yang dimiliki oleh Sorgum antara lain karena daya cerna yang rendah, maka sorgum sangat cocok untuk penderita diabetes ataupun obesitas. Juga sorgum termasuk kategori produk makanan non gluten, sehingga sangat baik untuk pencernaan.

FP UNS Selenggarakan Konferensi Internasional dan Ekshibisi Powder Technology (ICePTi) 2019

$
0
0

 

Laboratorium Kimia Pangan dan Biokimia, Program Studi Ilmu Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan The 2nd International Conference and Exhibition on Powder Technology Indonesia (ICePTI) 2019  yang diselenggarakan 20 – 21 Agustus 2019 di Best Western Premier Hotel Solo Baru. Konferensi internasional ini  merupakan kerjasama Laboratorium Kimia Pangan dan Biokimia, Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNS dengan Pusat Riset Institusi Nanoteknologi & Graphene (PRINT-G) Universitas Padjadjaran, Kawasan Sains & Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran-Sumedang, Material Science & Engineering (MSE) Study Center Universitas Padjadjaran, Grup Riset Food Quality and Health dan Asosiasi Masyarakat Teknologi Serbuk Indonesia (MTSI).

ICePTi 2019 diorganisasi oleh JP Global Transtech ini  mengagendakan kegiatan penting antara lain Grand launching Masyarakat Teknologi Serbuk Indonesia (MTSI), Seminar Internasional, Workshop Instrumentasi untuk Karakterisasi Powder, Workshop Penulisan Ilmiah untuk Publikasi Internasional dan one-on-one Business Matching dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang manufaktur powder. Sebanyak 24 pembicara dari 5 negara yang merupakan peneliti dan perekayasa powder (Indonesia, Jepang, India, Thailand, Taiwan) hadir meramaikan seminar internasional.

Termasuk enam diantaranya yang tampil sebagai plenary speaker adalah Assoc. Prof. Dr. Mikio Sakai (The University of Tokyo, Japan), Prof. Ari Handono Ramelan, Ph.D (Universitas Sebelas Maret, Indonesia), Prof. Dr. Balasubramanian (Anna University, India), Prof. Dr. Eng. Heru Setyawan (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia), Prof. Dr. Tatsushi Matsuyama (Soka University, Japan), Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Prof. Dr. Saravanan Rathinavelu (Annamalai University, India), Dr. Erman Taer (Universitas Riau) dan Prof. Dr. Takamasha Mori (Hosei University, Japan). Workshop Instrumen Analisis untuk Karakterisasi Powder  menampilkan instruktur dari Horiba Scientific Jepang & Indonesia. Sementara Workshop Penulisan Ilmiah untuk publikasi internasional  dipandu oleh Dr. Eng. Widiyastuti (Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indonesia) dan Dr. Eng. Ferry Faizal (Universitas Padjadjaran, Indonesia).

Danar Praseptiangga, Ph.D (Universitas Sebelas Maret) selaku ketua penyelenggara mengemukakan bahwa The International Conference and Exhibition on Powder Technology Indonesia (ICePTi) merupakan konferensi dua tahunan yang diinisiasi oleh Pusat Riset Institusi Nanoteknologi & Graphene (PRINT-G), Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi Universitas Padjadjaran yang berkolaborasi dengan beberapa Pusat Riset di Berbagai Perguruan Tinggi dalam Negeri dan penyelenggaraannya bersama dengan Japan Powder Forum in Indonesia yang dikembangkan oleh Kanto Section dari Society Powder Technology Jepang.

“ICePTi bertujuan untuk mengeksplorasi ide, mengeksplorasi kemajuan riset dan teknologi, mengembangkan jejaring dan kolaborasi antara peneliti dan industri dalam teknologi powder dan aplikasinya”.

“Pada sesi paralel yang bersamaan dengan penyelenggaraan presentasi oral dan poster, akan diselenggarakan pula Japan Powder Technology Forum kelima dalam bentuk one-on-one Business Matching yang berkolaborasi dengan Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran-Sumedang”.

“Acara ini diharapkan dapat mempertemukan mitra potensial bagi perusahaan-perusahaan lokal dan perusahaan-perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang manufacturing powder process”.

“Pada forum ini, selain lima akademisi dari universitas-universitas ternama di Jepang dan 10 perusahaan jepang yang tergabung pada Kanto-area (Tokyo & Tsukuba) Networking group, Society of Powder Technology Japan)  memperkenalkan teknologi dan produk unggulan masing-masing, hadir pula Ketua Masyarakat Teknologi Serbuk Indonesia, Ketua Asosiasi Kawasan Sains dan Teknologi Indonesia, Ketua Dewan Pimpinan Kota Solo Asosiasi Pengusaha Indonesia, General Sekretaris Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran-Sumedang, Manager Executive Solo Technopark, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMI)” demikian disampaikan Danar Praseptiangga, Ph.D yang juga merupakan Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan FP UNS.

Brigita Manohara News Anchor TV One, Motivasi Mahasiswa FP UNS

$
0
0

Penyelenggaraan Achievement Motivation Training (AMT)  mahasiswa baru tahun 2019 Fakultas Pertanian UNS terasa istimewa dengan kehadiran news anchor TV One Brigita Manohara, Rabu 21 Agustus 2019.  AMT berlangsung selama dua hari 20-21 Agustus 2019 mengambil tempat di lingkungan kampus Fakultas Pertanian UNS.

Wanita kelahiran Jakarta, 2 November 1985 ini sejak remaja sudah menyukai dunia jurnalistik. Berbagai disiplin ilmu telah ia selesaikan, mulai dari bidang arsitektur di ITS, Ilmu Hukum hingga Ilmu Komunikasi, dan sekarang menjadi kandidat doktor ilmu hukum di UI Jakarta.

Tampil dipembekalan AMT untuk mahasiswa baru Fakultas Pertanian UNS, Brigita menyampaiakan materi publik speaking sekaligus motivator.  Pada awal sharing Brigita mengajak para mahasiswa baru untuk memperhatikan hal-hal yang selama ini dianggap kecil dan sepele diantaranya adalah mengenai cara berpakaian, tatanan rambut, kebersihan badan dan pakaian yang dikenakan mahasiswa, dan cara berpenampilan.

Juga ditekankan mengenai penting prestasi di bangku kuliah, ia mencontohkan dirinya sendiri saat menempuh S1 Arsitektur di ITS selama 7 tahun, dan berpesan pengalaman seperti dirinya  jangan sampai terulang dan ditiru oleh mahasiswa FP UNS.

Brigita juga menyampaikan kiat sukses menempuh karier di dunia kerja antara lain :  mahasiswa harus mempunyai tujuan; membangun kepercayaan diri; membangun networking; perbaiki tampilan;  dan lengkapi diri dengan kemampuan publik speaking.

FP UNS Tuan Rumah 10th International Seminar of Indonesian Society for Microbiolgy (10th ISISM)

$
0
0

Mikroorganisme memiliki kontribusi penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Indonesia adalah salah satu sumber mikroorganisme yang telah dieksplorasi oleh para peneliti untuk memperoleh mikroorganisme potensial yang memiliki karakteristik fisiologis tertentu, mengingat kondisi alam yang ada.

Peran mikroorganisme dalam kehidupan manusia bervariasi, tergantung pada habitatnya. Mereka memiliki kontribusi penting dalam Era Industri 5.0 terkait dengan makanan, obat-obatan, kesejahteraan, dan pertanian. Enzim, antibiotik, makanan modifikasi adalah beberapa contoh hubungan antara mikroorganisme dan kehidupan manusia.

Demikian antara lain yang melatarbelakangi terselenggaranya 10th International Seminar of Indonesian Society for Microbiolgy (10th ISISM), 29 – 30 Agustus 2019 di Sunan Hotel Solo. Seminar ini merupakan kerjasama Fakultas Pertanian UNS dan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI).

Ketua penyelenggara Dr. Ir. Retno Rosariastuti, M.Si mengemukakan bahwa Seminar Internasional ke-10 Masyarakat Indonesia untuk Mikrobiologi (ISISM) 2019 adalah salah satu pertemuan tahunan penting.

“ISISM adalah tempat bertukar pengetahuan, menjalin kerja sama antara peneliti, akademisi, industri, dan pemerintah baik dari dalam negeri maupun luar negeri”.

“Dengan mengangkat tema “Kontribusi Mikroorganisme dalam Industri 5.0 untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Meningkatkan Kesejahteraan Manusia”, seminar mengagendakan antara lain presentasi dan diskusi ilmiah, pameran, lokakarya, dan pertemuan tahunan dewan direksi”.

Seminar menghadirkan keynote speaker  Husnain, SP, M.Sc, Ph.D Kepala Balai Besar Litbang  Sumberdaya Lahan  Kementerian Pertanian RI, serta narasumber dalam dan luar negeri diantaranya :

 

  1. Morikawa Masaaki (Hokaido University Japan)
  2. Wen Chien Lee (National Chang Chung University Taiwan)
  3. Irfan Dwidya Prijambada, Ph.D (UGM)
  4. Anis Karuniawati, Ph.D (UI)
  5. Verawat Champreda
  6. Amila Henagamage (Uva Wellassa Sri Lanka)
  7. Dr. Vita ratri Cahyani
  8. Ken Ichiro Suzuki (Tokyo University of Agriculture, Japan)
  9. Ptacharin Siringan (SUT Thailand)

Seminar dihadiri oleh peserta yang terdiri dari para ilmuwan, dosen, dokter, praktisi, pemerintah, mahasiswa, dan sektor industri lokal dan internasional.

“Dengan terselenggaranya seminar ini diharapkan dapat menyebarluaskan kemajuan terbaru dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi; dapat memperkuat jaringan di antara ahli mikrobiologi dalam negeri dan luar negeri, teknologi dan industri serta pemerintah; serta untuk mendorong standardisasi keahlian mikrobiologis”, demikian disampaikan Dr. Rosariastuti yang juga merupakan ketua PERMI cabang Solo.

 

Pekan Kuliah Tamu : FP UNS Hadirkan Pakar dari Tiga Negara

$
0
0

Fakultas Pertanian UNS, 28 – 30 Agustus 2019 menghadirkan pakar ilmu pangan, mikrobiologi dan pertanian dari tiga negara untuk memberikan kuliah tamu kepada dosen dan mahasiswa. Para pakar tersebut adalah Dr. Patcharin Siringan dari School of Food Technology Suranaree University Thailand; Dr. Amila Henagamage dari Department of Science and Technology Uva Wallessa Sri Lanka; dan Prof. Dr. Wen Chien Lee dari Department of Chemical Engineering National Chung Cheng University Taiwan.

Wakil dekan Bidang Akademik Dr. Ir. Eka Handayanta, MP dalam pembukaan pekan kuliah tamu mengemukakan bahwa tujuan dari diselenggarakannya pekan kuliah tamu adalah dalam rangka sharing informasi dan kemajuan terbaru dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi serta memperkuat jaringan di antara ahli pertanian dan mikrobiologi Fakultas Pertanian UNS dengan para pakar dari  luar negeri.

FP UNS Launching Program Studi Pengelolaan Hutan

$
0
0

Fakultas Pertanian (FP) UNS meluncurkan Program Studi (Prodi) Pengelolaan Hutan pada hari Jum’at (6/9/2019). Bertempat di Aula FP UNS, peluncuran ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dan kemudian dilanjutkan kuliah umum bertema “Masa Depan Kehutanan Indonesia” yang disampaikan oleh Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. selaku Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL). Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh Dirjen PSKL, namun juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ir. Sri Puryono Karto Soedarmo dan Prof. Dr. R. Widyo Pramono, S.H., M.M., M.Hum. selaku Komisaris Bank Mandiri dan mantan Jaksa Agung Muda. Pendirian Prodi Pengelolaan Hutan secara resmi tertuang dalam Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 1131/KPT/I/2018 tertanggal 18 Desember 2018 lalu.

Ketua Prodi Pengelolaan Hutan, Prof. Dr. Ir. Supriyadi, MS., menyatakan bahwa Prodi Pengelolaan Hutan UNS mencoba mengedepankan spesifikasi dan ciri khasnya pada aspek sosial, ekonomi, dan ecotourism. Upaya tersebut diharapkan mampu mengisi relung kekosongan diantara ekosistem fakultas maupun prodi kehutanan lainnya yang telah lebih dahulu eksis. Lebih lanjut lagi, Prof. Supriyadi menekankan bahwa lulusan prodi ini diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan dalam hal teknis pengelolaan hutan, namun juga dibekali dengan pengetahuan transdisipliner yang bermanfaat dalam penyelesaian masalah sektor kehutanan yang kompleks terutama di era 4.0 yang disruptif.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UNS, ditengah-tengah sambutan pembukaan kegiatan launching prodi dan kuliah umum menyinggung tentang kehadiran Prodi Pengelolaan Hutan yang kelahirannya dinilai sejalan dengan momentum penguatan Perhutanan Sosial di Indonesia yang secara implisit menuntut adanya pengetahuan transdisipliner untuk mencapai keberhasilan pengelolaan hutan yang holistik.

Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si. selaku dekan Fakultas Pertanian menyatakan bahwa meskipun Pengelolaan Hutan merupakan prodi baru. Namun tidak dapat dikatakan sepi peminat. Untuk penerimaan tahun 2019 saja, dari slot 50 kursi yang ditawarkan, saat ini terdapat 45 mahasiswa yang terdaftar di Prodi Pengelolaan Hutan. Capaian tersebut dapat dikatakan menggembirakan untuk sebuah prodi baru. Lebih lanjut lagi, Dekan Fakultas Pertanian tersebut berharap bahwa kegiatan peluncuran prodi dan kuliah umum ini mampu menjadi langkah awal bagi prodi ini untuk membangun jejaring kerjasama antar institusi yang bermanfaat bagi perkembangan prodi kedepannya.


Kuliah Umum Pemberdayaan Petani melalui Jejaring Agribisnis

$
0
0

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS Selasa, 10 September 2019 menggelar kuliah umum dengan mengangkat tema “Social Capital onfarm Community Empowering trough Networking Program of Agribusiness”. Narasumber dalam kuliah umum ini adalah Teuku Afrizal, Ph.D, seorang pengajar senior sekaligus peneliti senior dari Universiti Malaysia Sabah.   Hadir memenuhi ruangan dalam kuliah umum tersebut adalah mahasiswa dan  dosen Program Studi Agribisnis FP UNS.

Dalam paparannya Teuku Afrizal, Ph.D menyampaikan materi mengenai pengalaman penelitian lapang dan studi kasus pembangunan komunitas taman guru di kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Dikemukakan bahwa konsep modal sosial merupakan wujud dari gagasan sesuatu hal yang tidak mungkin bagi sebuah komunitas untuk menyelesaikan persoalan mereka secara individu.

Berkaitan dengan kondisi petani di Indonesia Teuku Afrizal  manekankan pentingnya pemberdayaan modal sosial dan pembentukan komunitas seperti kelompok tani. Banyak manfaat dan alasan mengapa harus membentuk komunitas seperti kelompok tani karena dapat mengembangkan usaha tani; memperluas pemasaran hasil; memperoleh informasi pertanian atau inovasi teknologi pertanian; bertukar pengalaman; dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan modal sosial sendiri tersusun dari beberapa elemen diantaranya adalah faktor kepercayaan, jaringan sosial dan wujud saling bantu membantu.

Sedangkan tujuan dari pembentukan komunitas kelompok petani antara lain : bisa mempererat  silaturahim; saling membantu; saling menolong; belajar mendengarkan pendapat orang lain; belajar menyampaikan pendapat dan pikiran; belajar memimpin dan saling bekerjasama.

“Pemberdayaan modal sosial memerlukan komitmen, dedikasi dan merupakan tanggungjawab untuk dilaksanakan secara berintegrasi oleh stakeholders yang terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial  lainnya”

KPPU Edukasi Mahasiswa FP UNS Tentang Hukum Persaingan Usaha

$
0
0

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Selasa, 17 September 2019 menggelar Diskusi Bersama dengan mengangkat tema “Problematika Kartel Pangan di Indonesia”. Hadir sebagai narasumber adalah Direktur Ekonomi KPPU M. Zulfirmansyah, S.E., M.M, serta beberapa pejabat terkait.  Sebagai peserta dalam diskusi ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam GAMAGRITA (Keluarga Mahasiswa Diploma Tiga Agribisnis Pertanian) yang mengambil mata kuliah Etika Bisnis.

Materi diskusi seputar seluk beluk dan aktifitas tugas serta fungsi dari lembaga KPPU. Zulfirmansyah dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa KPPU selama ini menginisiasi program yang memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk mahasiswa mengenai hukum persaingan usaha.

Upaya edukasi tersebut dilakukan dengan terintegrasi, diantaranya adalah dengan sosialisasi hukum persaingan usaha ke berbagai daerah di Indonesia, membangun jaringan yang solid dan memfasilitasi para akademisi hukum persaingan usaha dan mahasiswa, menerbitkan media berkala dan materi publikasi untuk menunjang proses edukasi, serta  mengembangkan website KPPU (www.kppu.go.id) yang dapat diakses secara terbuka oleh publik.

Dukung Pertumbuhan Agrosociopreneur Bidang Pertanian, Petrokimia Gresik Sambangi FP UNS

$
0
0

 

Rabu, 18 September 2019 PT. Petrokimia Gresik hadir di kampus Fakultas Pertanian UNS dalam rangka melakukan road show di beberapa kampus dengan tajuk “Petrokimia goes to campuss” Jambore Petani Muda 3. Road show dilakukan dalam rangka mendukung Regenerasi Petani serta perkembangan ‘Agrosociopreneur’ di Indonesia, PT Petrokimia Gresik sebagai Solusi Agro Industri dan salah satu anggota holding dari PT Pupuk Indonesia Holding Company melakukan roadshow Sahabat Petani Fest dan CEO Talk bekerja sama dengan Fakultas Pertanian di 12 Universitas Ternama di Indonesia, yaitu UGM, IPB, UNSOED, UB, UNPAD,  USU, UNILA, UNS, UNEJ, UNUD, UNHAS, dan UNIV. LAMBUNG MANGKURAT. Adapun tujuannya untuk mengajak generasi muda Indonesia bergabung dalam Gerakan Jambore Petani Muda 3 Petrokimia Gresik #PetaniMudaBisa.

Program Gerakan Jambore Petani Muda 3 Petrokimia Gresik #PetaniMudaBisa dilaksanakan berdasarkan kekhawatiran PT Petrokimia Gresik mengenai rendahnya minat dan partisipasi generasi muda di bidang pertanian, yang mana data dari BPS tahun 2018 mengenai survei antar sensus menyatakan bahwa lebih dari 65% Petani berumur di atas 45 tahun dan data sensus pertanian tahun 2013 menyatakan bahwa dalam 10 tahun jumlah Rumah Tangga Petani turun 20% atau hilang sebesar 15,6 juta. Sementara itu, berdasarkan data dari BPS tahun 2013, setiap tahun pertumbuhan penduduk Indonesia akan terus meningkat dan pertumbuhan penduduk tersebut berbanding lurus dengan kebutuhan pangan nasional, yang artinya peran serta generasi muda di sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. PT Petrokimia Gresik sebagai Solusi Agro Industri memberikan kesempatan bagi anak muda yang memiliki minat dan konsentrasi dalam memajukan sektor Pertanian di Indonesia dalam kegiatan Jambore Petani Muda 3.

Hadir sebagai pembicara dalam talk show di Fakultas Pertanian UNS adalah manager PP korporasi PT. Petrokimia Gresik, Trudo Hangoluan Dugo, SP, MM membawakan tema “Upaya PT. Petrokimia Gresik dalam Mempercepat Regenerasi Petani Muda”; Dekan Fakultas Pertanian UNS Prof. Dr. Samanhudi, SP, M.Si dengan tema “Peran Institusi Pendidikan dalam Upaya Mempersiapkan Generasi Penerus Agrosociopreneur”; Sofyan Adi cahya, Petani Muda Sukses Sayur Organik Merbabu dengan topik “Inspirasi Sukses, Tips, Strategi, Jatuh Bangun Membangun Perusahaan Sociopreneur Sayur Organik Merbabu”; dan Ganang Aziz Nurhuda, Chief of Community Development Agridaya dengan mengangkat tema “Startup Pertanian”. Antusiasme mahasiswa mengikuti talk show sangat tinggi mencapai lebih dari 250 peserta himgga memenuhi aula gedung B Fakultas Pertanian UNS.

Jambore Petani Muda adalah program tahunan yang diadakan oleh PT Petrokimia Gresik dalam mendukung upaya regenerasi petani di Indonesia. Pada tahun 2017, Jambore Petani Muda 1 dilakukan dengan menggandeng inisiator petani muda dari seluruh Indonesia untuk membentuk sebuah komunitas yang dapat memberikan inspirasi kepada petani muda lain di Indonesia. Kemudian pada tahun 2018, Jambore Petani Muda 2  kembali dilakukan dengan menggandeng Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian di Indonesia untuk mencari inovasi di bidang pertanian yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Tahun 2019, PT Petrokimia Gresik kembali mengadakan kegiatan Jambore Petani Muda 3  dengan mengadakan serangkaian kegiatan, salah satunya adalah PT Petrokimia Gresik roadshow ke  Fakultas Pertanian pada 12 Universitas di Indonesia termasuk UNS.

Kegiatan Jambore Petani Muda 3 Petrokimia Gresik #PetaniMudaBisa diharapkan dapat mewadahi dan menciptakan anak muda menjadi suatu titik awal untuk memacu semangat dan pengembangan ‘Agrosociopreneur’ generasi muda di bidang pertanian, dengan PT Petrokimia Gresik sebagai wadah dalam menjembatani start up dan generasi muda sehingga bisa saling menyampaikan idenya. Hingga akhirnya para generasi muda tersebut tidak hanya memperoleh mentoring dari para CEO handal, namun juga dapat memperoleh investasi dan networking dengan para investor sehingga dapat mengimplementasikan bisnisnya untuk mengembangkan sektor pertanian Indonesia.

Kuliah Umum : “AIM” Pola Berfikir Kreatif Ala Pengusaha

$
0
0

Program Studi D3 Agribisnis Fakultas Pertanian UNS, Kamis 26 September 2019 menggelar kuliah umum dengan mengangkat tema ‘Sukses Menjadi Wirausaha Agribisnis”. Kuliah umum dibuka Dekan Fakultas Pertanian UNS Prof. Dr. Samanhudi, SP, M.Si serta dihadiri dosen dan mahasiswa Program Diploma 3 Agribisnis. Narasumber dalam kuliah umum ini adalah Direktur LSP Agribisnis Ir. Iman Tjipta Pudjoutomo, MM; Achie Mahfudloh, MBA, Founder Stocksgrow Community; dan Dr. Inanti Hidayati S, Founder dan owner Attaqifarm.

Dalam sambutan pembukaan, Prof. Samanhudi menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan kuliah umum yang menghadirkan narasumber dari lembaga sertifikasi profesi dan para pengusaha. Disampaikan Dekan bahwa hal ini sejalan dengan program prioritas yang akan dilaksanakan pada periode kepemimpinan beliau yaitu : program akreditasi/sertifikasi program studi berskala internasional; program sertifikasi/akreditasi laboratorium; dan program sertifikasi kompetensi bagi alumni.

Mengawali untuk memberikan materi adalah Ir. Iman Tjipta Pudjoutomo, MM dengan megangkat tema “Pengembangan Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi”.  Disampaikan Ir. Iman bahwa paling tidak terdapat 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh wirausahawan antara lain :

  1. Knowing your business, harus mengetahui bisnis yang akan diusahakan;
  2. Knowing the basic business management, mengetahu dasar-dasar pengeloaan bisnis;
  3. Having the proper attitude, yaitu harus memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan;
  4. Having adequate capital, memilki modal yang cukup;
  5. Managing finance effectively, memiliki kemampuan mengatur dan mengelola keuangan yang baik dan efisien;
  6. Managing time effiently; kemampuan mengatur waktu yang baik;
  7. Managing people; kemampuan mengatur, mengorganisasikan orang-orang dalam menjalankan usahanya;
  8. Satisfying customer by providing hight quality product; yaitu dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam penyediaan barang yang berkualitas, bermutu dan memuaskan;
  9. Knowing how to compete; mengetahu cara bagaimana harus bersaing;
  10. Copying with regulation and papperwork; yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas.

Sedangkan narasumber yang lain  Dr. Inanti Hidayati S, Founder dan owner Attaqifarm mengangkat permasalahan “Berfikir Perubahan Ala Entrepreneur”. Disampaikan Dr. Inanti bahwa dia memulai usaha Attaqifarm berangkat dari pandangan generasi muda yang menganggap dunia pertanian itu kotor, pertanian identik dengan kemiskinan, dll. Hal itulah yang menjadi tantangan sehingga bisa mendirikan Attiqafarm dan berhasil hingga sekarang ini.

Konsep dari Attiqafarm adalah agroeduwisata yang merupakan gabungan dari wirausaha, edukasi pertanian dan penelitian serta wisata dan rekreasi. Inanti juga memberikan tips berfikir kreatif kepada peserta yaitu pola “AIM” yang merupakan kepanjangan dari Amati, Ikuti dan Modifikasi, dan pola inilah yang membawa Inanti menuju kesuksesan seperti sekarang.

Inisiasi Gerakan Ibu Rumah Tangga Peduli Sampah, Mahasiswa FP UNS Raih Juara Nasional

$
0
0

Tidak hanya sekedar ajang kompetisi namun sekaligus implementasi dari  Tri Darma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat. Tim dari Fakultas Pertanian UNS yang terdiri dari Lismira Fitri (D3 THP 2018), Rr. Ilma Kusuma (PKP 2017), dan Uswatun Hasanah (PKP 2018) pada tanggal 25-30 September 2019 mengikuti kompetisi Bakti Desa Nasional 2019 yang merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (BEM KM FKM UNSRI) Palembang. Pengabdian ini diselenggarakan di Desa Rantau Panjang Ulu. Desa Rantau Panjang Ulu merupakan salah satu dari 12 Desa di wilayah Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan .

Kegiatan ini mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia yang terpilih dari seleksi proposal action plan yang diajukan  untuk mengabdi dan berbagi manfaat kepada masyarakat Desa Rantau Panjang Ulu. Lismira, dkk membuat suatu rancangan inovasi dari pemecahan masalah Desa Rantau Panjang Ulu, dimana di Palembang sendiri, peningkatan jumlah sampah naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.

Menurut Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang Agung Nugroho, bahwa  peningkatan siginifikan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan kota yang pesat dari sisi jumlah penduduk hingga aktivitas ekonomi. Selain itu peningkatan sampah yang terjadi akibat adanya tambahan sampah dari kota atau kabupaten lain.

Sedangkan Desa Rantau Panjang Ulu sendiri sampah hasil rumah tangga ataupun beberapa usaha, banyak yang dibuang sembarangan, dibakar, bahkan selama Lismira, dkk  4 hari tinggal bersama ibu asuh di salah satu rumah warga hampir seluruh keluarga disana membuang sampah nya ke sungai. Ditambah Desa Rantau Panjang Ulu belum terjangkau truk pengangkut sampah dan belum adanya tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga perlunya kesadaran dan gerakan masyarakat untuk memanfaatkan sampah dan mendaur ulang menjadi bahan dengan nilai guna tinggi. Ibu rumah tangga sebagai pengatur  limbah rumah tangga sangat diperlukan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik.

Tim UNS mempresentasikan dan mengimplementasikan karya yang mereka buat dihadapan dewan juri dan finalis lain dari berbagai perguruan tinggi  yang ada di Indonesia. Tim UNS berhasil meraih juara 2 Nasional Action Plan Bakti Desa Nasional dan bisa menyingkirkan tim dari perguruan tinggi lainnya.

Melalui karyanya  “GARUDA (Gerakan Ibu Rumah Tangga Peduli Sampah): Ecosociopreneurship Berbasis Sampah Kresek Sebagai Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Rantau Panjang Ulu”, tim UNS mendapatkan apresiasi dari Kepala Desa setempat.

Berkat dukungan dari dosen pembimbing, dekanat Fakultas Pertanian, dan yang lainnya bisa menambah semangat kami, serta diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa yang lain untuk bisa berprestasi dan bermanfaat bagi Ibu Pertiwi” demikian disampaikan Lismira Fitri.

Motivasi Mahasiswa di Dunia Karir dan Bisnis, FP UNS Hadirkan Para Profesional

$
0
0

Fakultas Pertanian UNS dengan menggandeng perusahaan BUMN, swasta dan  unsur birokrat, Rabu 9 Oktober 2019 menghelat Seminar Karir dan Bisnis Perusahaan Goes To Campus dengan tema “Mengembangkan Jejaring Bisnis dan di Era Revolusi Industri 4.0.

Sebagai narasumber adalah Ir. Dwi Rusiawan, MT (PT. Pupuk Kaltim); Ir. Edy Suseno (Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kab Magetan); Dwi Karti Handayani, SP (Owner Wedang Uwuh Den Bagus); dan Adib Zuhairi, S.Sos, M.Si (Direktur BMT Tumang).

Secara simbolis seminar dibuka Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP UNS Dr. Agung Wibowo, SP, M.Si. Dalam sambutan pembukaan Dr. Agung menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari menghadirkan para profesional dibidangnya adalah untuk mensinergikan antara perusahaan dengan dunia kampus sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dan tidak terputus.

Tampil mengawali presentasi adalah Ir. Eddy Suseno Kepala  Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kab Magetan menggantikan Bupati magetan yang berhalangan hadir. Dalam penyampaiannya Ir. Eddy mengemukakan kondisi pertanian di kabupaten Magetan yang era sekarang mulai dilirik dan diminati generasi muda/milinial utamanya agrobisnis dan jejaringnya.

Narasumber yang lain Ir. Dwi Rusiawan, MT dari PT. Pupuk Kalimantan Timur lebh banyak menampilkan profil perusahaan PT. Pupuk Kaltim dan berharap dengan adanya acara perusahaan goes to campus ini dapat terjadi sharing ilmu pengetahuan dan lebih banyak mahasiswa UNS  yang mengenal PT. Pupuk Kaltim dan berminat untuk berkarir di PT. Pupuk Kaltim.

Mahasiswa FP UNS Raih Juara LKTI, Berkat Inovasi Teh dari Kulit Ari Kacang Hijau

$
0
0

Tim dari  Mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS)  berhasil meraih juara 3 dalam ajang NASA (National Scientific Days) 2019 yang digelar di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang pada 4-6 Oktober 2019.

Tim terdiri dari 3 Mahasiswa yaitu Cahyo Bagus Tri Nugroho, Ainina Izzati dan Lusi Hikmawati,  mereka berhasil meraihi juara 3 dan predikat Best Paper dalam ajang tersebut melalui karya tulisnya yang berjudul ‘Thedjo (Teh Kulit Ari Kacang Hijau) Inovasi Pengolahan Limbah Kulit Ari Kacang Hijau Untuk Mewujudkan Zero Waste pada Industri Bakpia Jogjakarta’

Cahyo Bagus Tri Nugroho menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi  mengapa dia mengangkat permasalahan ini adalah belum adanya pemanfaatan kulit ari kacang hijau pada proses pembuatan produk bakpia.

“Latar belakangnya itu karena banyak di sentra industri bakpia yang limbahnya berupa kulit ari yang belum dimanfaatkan. Nah, padahal kandungan pada kulit ari itu masih banyak, untuk itu saya punya ide untuk memanfaatkanya selain itu kan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sana.”

Selanjutnya, Cahyo juga menjelaskan secara ringkas tahap-tahap pengolahan limbah kulit ari kacang hijau hingga akhirnya siap dikemas.

“Tahapnya pengumpulan pencucian sama penyortiran. Kemudian, pelayuan untuk mengurangi kadar air, pengeringan dengan cara penyangraian sampai warnanya berubah coklat dan yang terakhir adalah pengemasan,” tambah Cahyo.

Cahyo berharap inovasinya ini dapat dikembangkan menjadi lebih besar dengan skala industri.“Harapan kedepan, ada dana untuk mengembangkan produk ini dalam skala industri sehingga dapat mengurangi limbah dan tentunya meningkatkan pendapatan masyarakat.


Mahasiswa FP UNS Raih Medali Emas di Ajang World Invention and Technology Expo

$
0
0

Tim dari Program Studi D3 Agribisnis Fakultas Pertanian UNS berhasil meraih medali emas dalam ajang The 2nd World Invention and Technology Expo (The2nd WINTEX). The 2nd WINTEX diadakan oleh INNOPA (Indonesian Invention and Innovation Promotion Association) di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta., 9-12 Oktober 2019. Kompetisi The 2nd WINTEX merupkan pameran produk berkelas Internasional yang diikuti oleh berbagai negara di dunia dan kampus perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Tema yang diangkat dalam ajang kompetisi kali ini adalah tentang inovasi dan teknologi.

Tim dari Fakultas Pertanian UNS terdiri dari 3 anggota diantaranya adalah kami Ruby Agil Hasan (D3 Agribisnis Agrofarmaka 2017), Muh. Taufiek Heryansah (D3 Agribisnis Hortikultura 2018), Panji Karuniatama Putra (D3 Agribisnis Hortikultura 2018).

Salah seorang anggota tim, Muh Taufik Heryansah mengemukakan bahwa dalam kompetisi ini dia mengangkat inovasi produk dengan judul adalah MENGOPTIMALKAN POTENSI AMPAS TEH, LIMBAH  SAYUR PASAR DAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA KEMUNING, KARANGANYAR.

“Yang melatarbelakangi inovasi tersebut adalah keberadaan limbah ampas teh di daerah Kemunig Karanganyar yang cukup berlimpah dan juga Kemuning merupakan daerah di Karanganyar dengan pengahasil teh terbanyak”.

Di samping itu mata pencaharian penduduk disekitarnya juga merupakan peternak hewan seperti kambing, sapi ataupun kerbau dan juga menghasilkan limbah berupa kotoran ternak, dan tidak kalah berpotensinya dengan terdapatnya pasar tradisional Kemuning dimana disitu merupakan sayur-sayuran dari petani langsung di dijual di pasar tersebut setelah panen dan tidak dapat dipungkiri hal itu mengakibatkan banyak juga sayuran yang kadang terbuang percuma ataupun busuk dan hanya di biarkan, dari hal tersebut yang melatarbelakangi Tim kami untuk membuat Inovasi pupuk Cair dari 3 komponen bahan dasar tersebut.”

Selain mendapatkan medali emas, produk dari tim dari Fakultas Pertanian UNS juga mendapatkan Special Award dari Kementerian Riset dan Teknologi Pemerintah Sri Lanka.

MNC Bank Goes To Campus, Edukasi Mahasiswa Agribisnis FP UNS

$
0
0

 

Rabu, 30 Oktober 2019 di Aula kampus Fakultas Pertanian UNS digelar acara MNC Bank Goes To Campus. Kegiatan goes to campus merupakan bentuk kerjasama antara Fakultas Pertanian UNS dengan  PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank). Bentuk kegiatan adalah talk show, dengan tujuan untuk memberikan edukasi perbankan bagi  generasi muda Indonesia dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke 5 MNC Bank dan bulan Inklusi Keuangan. Talk show dihadiri dosen dan mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian hingga lebih dari 250 peserta.

“Selain dalam rangka memperingati hari jadi MNC Bank ke 5, pelaksanaan edukasi perbankan MNC Bank di Oktober ini adalah kontribusi kami dalam menggalakkan bulan Inklusi Keuangan dan kegiatan edukasi literasi yang diprakarsai OJK”.

Kegiatan kali ini melibatkan mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Negeri Sebelas Maret, “melalui kegiatan ini kami masif melakukan edukasi tentang pentingnya menabung, melakukan investasi pada berbagai produk keuangan, edukasi terkait risiko serta imbal hasil yang akan diperoleh, dengan harapan hal tersebut dapat memperluas inklusi dan edukasi keuangan dikalangan pelajar dan mahasiswa.” ucap Branch Manager MNC Bank Surakarta, Susi Windriaty di kampus UNS setelah memberikan materi edukasi

Susi menjelaskan, edukasi perbankan bertujuan agar kaum milenial mampu menjadi kunci kemajuan Indonesia dimasa depan dengan menjadi SDM yang unggul.

Dalam lingkup inklusi keuangan, kegiatan ini diharapkan dapat memperluas akses terhadap berbagai produk perbankan seperti Tabungan. Pada kuartal III 2019 Dana Pihak Ketiga secara nasional yang berhasil dihimpun MNC Bank mencapai Rp. 9 Triliun, tumbuh 5,9% year on year (yoy) terealisasi 96% dari target akhir tahun. Adapun Tabungan MNC Bank mencapai Rp 691,6 Miliar, tumbuh 7,6% yoy.

Edukasi perbankan yang diberikan MNC Bank menyasar seluruh jenjang pendidikan formal. Tidak hanya menanamkan budaya menabung sejak dini, namun MNC Bank juga memperkenalkan generasi muda Indonesia pada berbagai instrumen finansial keuangan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Edukasi Keuangan yang dilaksanakan selama bulan Oktober ini dilakukan seluruh  area operasional MNC Bank.

Sementara itu salah satu peserta yang bernama Rizki Aulia Firdaus  mengemukakan harapannya dan sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Seminar seperti ini bisa menjadi tambahan wawasan buat kita terutama mahasiswa agribisnis, di kelas  sudah ada mata kuliah seperti Studi Kelayakan Investasi Agribisnis dan  Manajemen Finansial meskipun ada teori dan prakteknya, tapi kalau seminar seperti ini lebih mengarah kepada wawasan yang lebih luas lagi …globalnya….” demikian disampaikan mahasiswa Agribisnis angkatan 2016.

Sosialisasi Budidaya Pisang Hasil Kultur Jaringan di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar

$
0
0

 

Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan lokal Kabupaten Karanganyar, terutama Kecamatan Jenawi. Pisang yang dipasarkan di wilayah Surakarta kebanyakan berasal dari Kecamatan Jenawi tersebut, karena Kecamatan Jenawi memang disiapkan sebagai sentra pisang di Kabupaten Karanganyar. Walaupun telah ditetapkan sebagai sentra pisang, namun pembudidayaan pisang di Kecamatan Jenawi masih dilakukan secara konvensional dengan menggunakan bibit yang diperoleh dari indukan yang telah mereka tanam, sehingga hasilnyapun secara kuantitas maupun kualitas tidak bisa maksimal.

Melihat kondisi tersebut maka Tim dari Fakultas Pertanian UNS yang terdiri atas Prof. Dr. Ir. Samanhudi, SP, M.Si selaku koordinator, dengan anggota tim Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS, Hery Widijanto, SP, MP, dan Dr. Agung Wibowo, SP, M.Si telah melakukan kegiatan  sosialisasi budidaya pisang hasil kultur jaringan kepada masyarakat di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Oktober 2019 dipusatkan di Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini merupakan implementasi dari pelaksanaan skim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh PNBP UNS tahun anggaran 2019. Hadir dalam kegiatan tersebut dua kelompok tani dari Desa Lempong, yaitu Kelompok Tani Lawu Makmur dan Kelompok Tani Subur Makmur, semua Perangkat Desa Lempong, dan Penyuluh Pertanian yang bertugas di Wilayah Kecamatan Jenawi, serta Tim Pemonev Kegiatan PKM dari LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diketuai oleh Ibu Ir. Lilik Retna Kartikasari, MP, M.Agr.Sc, Ph.D.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian UNS dapat diketahui bahwa kultur jaringan tanaman pisang telah memberikan hasil yang baik. Keberhasilan tersebut menjadi dasar untuk terus mengembangkan penelitian pisang ini, sehingga hilirisasi produk bibit pisang hasil kultur jaringan dapat terwujud. Proses aklimatisasi yang telah dilakukan juga menunjukkan hasil yang baik, sehingga produk bibit pisang hasil kultur jaringan akan dapat dibudidayakan dengan baik di lapangan. Aklimatisasi merupakan tahap paling penting dalam kultur jaringan, karena pada tahap ini akan diuji apakah bibit yang telah dihasilkan di laboratorium tersebut dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik di lapangan atau tidak.

 

 

Budidaya pisang secara kultur jaringan merupakan metode yang dapat diterapkan untuk menghasilkan bibit tanaman pisang yang sehat dan dalam budidaya bersifat terkendali sehingga tidak terpengruh oleh musim. Dengan menggunakan bibit hasil kultur jaringan dalam budidaya pisang ini maka hasil yang akan diperoleh nantinya dapat memenuhi standar kuantitas dan kualitas, lebih tahan hama dan penyakit, seragam, dan bibit dapat disediakan dalam jumlah besar setiap saat. Kultivar pisang yang dikembangkan meliputi pisang Kepok, Barangan, Mas Kirana, dan Rajabulu, yang memang disukai oleh masyarakat setempat karena mempunyai pasar yang baik dan harganya tinggi.

Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat memperoleh pengertian, mengenal, dan mempraktikkan tentang budidaya pisang menggunakan bibit hasil kultur jaringan sehingga pembudidayaan pisang di Kecamatan Jenawi nantinya tidak konvensional lagi tetapi dilakukan secara lebih intensif. Diharapkan setelah mendapatkan pengarahan dari tim tentang pentingnya melakukan budidaya pisang dengan menggunakan bibit hasil kultur jaringan akan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitasnya dan dengan sendirinya akan dapat meningkatkan pendapatannya. Kegiatan pengabdian ini juga merupakan salah satu media untuk memperkenalkan hasil-hasil penelitian dari Fakultas Pertanian UNS terutama yang bersifat aplikatif dan siap untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kuliah Umum ‘HOW TO BE AN INTERNATIONAL SCIENTIST` A Story of The Development of Advanced Microwave Remote Sensing Technology’

$
0
0

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret sebagai institusi pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi unggul secara global. Salah satu aspek yang perlu dimiliki oleh mahasiswa adalah kemampuan soft skill sebagai bekal mereka menjalankan peran di berbagai ragam bidang sesuai profesi, salah satunya ilmuwan. Untuk membekali wawasan dan motivasi mahasiswa sebagai seorang sebagai seorang ilmuwan, Selasa, 12 November 2019 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D, pakar dari Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University Jepang, diaspora Indonesia yang sukses dimanca negara dengan banyak paten hasil penelitian bidang teknologi pencitraan (radar).

Kuliah umum diselenggarakan di aula Fakultas Pertanian, diikuti oleh sekitar 250 mahasiswa Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik. Dengan mengambil topik ‘How To Be An International Scientist: Development of Advanced Microwave Remote Sensing Technology’ peserta kuliah memperoleh beragam tips untuk menjadi seorang ilmuwan yang bertaraf internasional.

Dalam kuliah tersebut Profesor Josaphat menyampaikan beberapa kunci yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan diantaranya : (1) selalu membuat catatan kecil sebagai budaya ilmuwan; (2) membiasakan melakukan riset; (3) mendengarkan isu global untuk melihat posisi Indonesia dalam riset dunia; (4) mengembangkan kemampuan teori (dengan terbiasa melihat, mengkaji dan menggambarkan fenomena di sekeliling kita); (5) menciptakan prestasi setiap hari; (6) menyusun roadmap hidup; (7) menyusun sebuah cita-cita, memikirkan cara mewujudkannya dengan mengeksplorasi secara terus-menerus sehingga akan menjadi the only one; (8) menjadikan diri menjadi pribadi yang bisa dipercaya; (9) menjadikan penghargaan bukan sebagai tujuan melainkan bonus.

 

 

 

Dalam akhir paparan, pemateri juga menyampaikan beberapa spirit yang bisa dijadikan panduan menjadi pribadi dan ilmuwan yang berkelas dunia. Beberapa diantaranya: (1) berkepribadian dan bertingkahlaku sopan dengan spirit positif; (2) selalu menjaga cita-cita dan ide; (2) selalu menyadari dan menjaga harga diri; (3) selalu berbicara dan berfikir positif; (4) cepat bangkit dari kegagalan dan kerugian; (5) selalu melihat bagian baik dari orang dan karya; (7) mengumpulkan kekuatan dan kelebihan diri sendiri; (8) selalu menjaga dan meningkatkan semangat; (9) optimis pada masa depan dan selalu melihat ke depan; (10) kolega, laboratorium dan teman adalah harta berharga; (11) menyebarluaskan pengetahuan ke seluruh dunia.

Disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Samanhudi, SP,M.Si., penyelenggaraan kuliah umum dengan mendatangkan beragam narasumber baik dari dalam negeri maupun luar negeri bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa mengenai beragam isu maupun teknologi pertanian yang berkembang cepat. Topik kuliah hari ini diharapkan dapat mengisi dua aspek sekaligus, yakni wawasan tentang teknologi pencitraan radar dan aplikasinya dalam sektor pertanian serta meningkatkan motivasi mahasiswa untuk menjadi ilmuwan dan pribadi yang positif yang siap berkompetisi global dan menjadi leading scientist di bidangnya.

 

Seminar Nasional Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0

$
0
0

Rabu, 13 November 2019 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNS menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0 Tema ini dipilih berdasarkan pemikiran mengenai potensi dan peran strategis sektor peternakan dalam rangka mendukung swasembada pangan dan peran Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Cita-cita Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 sangat potensial untuk diwujudkan, salah satunya melalui optimalisasi produktivitas ternak di Indonesia. Beberapa potensi keunggulan komparatif peternakan di Indonesia  adalah ekosistem tropis Indonesia yang memungkinkan kegiatan peternakan dilakukan sepanjang tahun, adanya variasi genetik, dan aktivitas ekstensifikasi dan intensifikasi kegiatan peternakan yang semakin marak. Namun demikian perlu dilakukan usaha yang efektif dalam mengelola potensi-potensi yang ada untuk menggapai cita-cita tersebut. Saat ini, pengelolaan peternakan Indonesia di berbagai wilayah masih cenderung bersifat tradisional yang masih menyisakan beberapa faktor yang perlu dibenahi. Pada era revolusi industri 4.0 ini, arah pengelolaan peternakan Indonesia sudah seharusnya menyesuaikan perkembangan era teknologi digital dan otomatisasi.

Konsep pengembangan peternakan yang banyak dikembangkan untuk mendukung era revolusi industri 4.0 adalah konsep peternakan cerdas, yang biasa juga disebut smart farming. Konsep ini merujuk pada penerapan Teknologi pada bidang peternakan yang bertujuan untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kuantitas dan kualitas) serta efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. Pemanfaatan kemajuan revolusi industri 4.0 di bidang peternakan diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi ternak dari hulu ke hilir dan memperlancar distribusinya serta dapat meningkatkan kesejahteraan peternak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan peternakan berbasis revolusi industri 4.0 antara lain adalah sumberdaya manusia, diseminasi teknologi dan pemanfaatannya, kondisi lahan makanan ternak dan regulasi serta dukungan dari Pemerintah.

Kampus, lembaga penelitian, perusahaan dan kelompok masyarakat harus ikut andil dalam mendorong pemanfaatan revolusi industri 4.0 di bidang peternakan ini. Oleh karena itu, seminar nasional ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi, sharing pengetahuan dan pengalaman serta diseminasi kajian atau hasil penelitian terbaru dalam bidang peternakan yang melibatkan Pemangku Kebijakan, pakar, peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa.

Kegiatan Seminar Nasional ini menghadirkan 4 narasumber utama yaitu : Dr.Ir.Dicky Pamungkas, M.Sc. (Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Grati) dengan tema makalah “Tantangan dan prospek pengembangan sapi lokal Indonesia”, Prof Dr.Sc.Agr. Suyadi, MS (Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang) dengan tema “Pemanfaatan teknologi reproduksi dalam peningkatan produktifitas ternak”, Hindro Setyawan, S.Pt (Technical Education & Consultation Asistant Manager PT. Medion) dengan tema makalah “Pentingnya biosecurity dan pengendalian penyakit pada ternak”, serta Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D. (Kaprodi Peternakan FP UNS) dengan tema makalah “Analisis Investasi Usaha Ternak Ayam Broiler Sistem Kandang Tertutup dan Terbuka : Studi Komparasi”. Sebagai ketua panitia Seminar Nasional ini adalah Dr. Ahmad Pramono, S.Pt.,MP.

Kegiatan Seminar Nasional ini dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian UNS, yaitu Prof. Dr. Samanhudi, SP.,M.Si. dengan dihadiri oleh akademisi, peneliti, praktisi, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga/istansi antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Madura, Universitas Islam Kalimantan, Universitas Bengkulu, Universitas Lampung, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret, Lolit Grati, BPTP Aceh, BPPT Serpong, BPTP Yogyakarta, BPTP Batu, dll. Pemaparan materi dan diskusi oleh narasumber utama, dilanjutkan dengan pemaparan makalah dan diskusi kelas pararel sesuai dengan bidang kajian, yaitu Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Teknologi Hasil Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan, dan Kesehatan Ternak.

Viewing all 279 articles
Browse latest View live