Quantcast
Channel: FP | Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Viewing all 279 articles
Browse latest View live

Prof. Chieko Umetsu Sampaikan Kuliah Umum di FAPERTA

$
0
0

_mg_8387-edit

Profesor Chieko Umetsu dari Divisi Ekonomi Sumberdaya Alam Kyoto University Jepang, menjadi pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS, Senin 21 November 2016. Dalam kesempatan tersebut Prof. Chieko Umetsu memaparkan makalahnya dengan topik : “Building Resilience of Social-Ecological System for Food Security : Transdiciplinary Approach”. Kuliah umum dihadiri peserta mahasiswa dan dosen Program Studi Agribisnis.

_mg_8394-edit

 

 

 

 

 

 

 

_mg_8390-edit

 

 

 

 

 

 

 

_mg_8391-edit

 

 

 

 

 

 

 

_mg_8376-edit

 

 

 

 

 

 

 

_mg_8379-edit


Mahasiswa Prodi PKP Raih Program Hibah Bina Desa (PHBD)

$
0
0

atikah-dan-kaprodi

Atikah Habibatullah mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UNS  melalui proposalnya yang berjudul “Optimalisasi Pemanfaatan Empon-empon Melalui Pemberdayaan Kelompok Wanita Desa Miri Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri” berhasil lolos dan meraih dana Program Hibah Bina Desa  (PHBD)  Kemenristik Dikti.

Atikah Habibatullah dkk merupakan sosok mahasiswa aktif berorganisasi dan  tergabung dalam Himpinan Mahasiswa PELITA program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian FP UNS. Proposal ini merupakan satu-satunya proposal yang lolos dari UNS dan termasuk 120 proposal yang lolos dan didanai Kemenristek Dikti dari lebih dari 1200 proposal yang masuk.  Dengan lolosnya proposal ini maka yang bersangkutan berhak mendapatkan dana pembiayaan dari Kemenristek Dikti untuk melakukan pembinaan di desa Miri, Kismantoro, Wonogiri. Desa Miri merupakan salah satu desa di wilayah Kabupaten Wonogiri yang menjadi sentra dari produk empon-empon terutama jahe dan kunir putih.

produk-jahe-instan

Bentuk pembinaan kepada kelompok wanita tani “Ngudi Waras” di Desa Miri adalah melalui bantuan peralatan produksi, pelatihan introduksi alat, pelatihan-pelatihan yang bersifat penguatan kelompok meliputi : materi manajemen kelompok, pembukuan sederhana, analisis usaha dan motivasi usaha. Selanjutnya juga dilaksanakan pelatihan pasca panen misalkan cara pengemasan yang baik, higienes dan menarik, serta membantu proses pemasaran dengan branding “Jahe Instan Ngudi Waras”

Pelaksanaan Program Hibah Bina Desa  (PHBD) di desa Miri dilaksanakan sejak bulan Juni 2016. Dan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan agara sesuai dengan yang diharapkan Kemenristik Dikti selaku penyandang dana melakukan visitasi dan evaluasi terhadap program ini. Visitasi dan evaluasi dilakukan Kemenristik Dikti di Fakultas Peranian UNS, Kamis 24 November 2016 dengan dihadiri peserta dari beberapa Perguruan tinggi yang lain.

Program Hibah Bina Desa (PHBD)  adalah program dari Kemenristek Dikti dengan penekanan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

_mg_8462-edit

Melalui program PHBD mahasiswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Di sisi lain, masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk diwujudkan menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat.

_mg_8442-edit

SemNas : Pelaksanaan Kebijakan Peternakan

$
0
0

_mg_1837-edit

Himpunan Mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNS (Appaloosa) bekerjasama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia, Jum’at 2 Desember 2016 menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Pelaksanaan Kebijakan Peternakan Tahun 2016”.

Seminar Nasional dilaksanakan di Fakultas Pertanian UNS dengan menghadirkan pembicara dari unsur pemerintah selaku pembuat regulasi dan dari praktisi peternakan. Dari unsur pemerintah dihadiri Ir. Joko Purwanto, MP Bagian Perencanaan  Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, serta Teguh Boediyana (Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia).

_mg_1849-edit

Dalam paparannya Joko Purwanto mengungkapkan bahwa sesuai dengan Rencana Strategis 2015 – 2019 dari program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian adalah “Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat”. Dalam upaya implementasi Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat ada beberapa program yang dilakukan antara lain : penin gkatan akuntabilitas (dukungan manajemen dan teknis); peningkatan nilai tambah dan daya saing produk peternakan (fasilitasi UPH peternakan, pengolahan biogas, kompos dll); peningkatan perbibitan dan produksi ternak; peningkatan produksi mutu dan keamanan pakan ternak; peningkatan status kesehatan hewan; dan peningkatan mutu dan keamanan produk hewan.

Selanjutnya Joko Purwanto menambahkan karena pengaruh ditingkat global, nasional dan sektoral menyebabkan berbagai penyesuaian kebijakan pada pembangunan peternakan dan kesehatan hewan maka dilakukan perubahan penting kebijakan pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain :

  1. Regulasi : UU 41/2014 tentang Perubahan Atas UU No 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Antara lain Pengaturan pemasukan benih dan / atau bibit dari luar negeri, Ketentuan mengenai jangka waktu terkait penggemukan ternak ruminansia besar, Ketentuan mengenai pemasukan ternak dan / atau produk hewan dari suatu negara atau zona dalam suatu negara.
  2. Pendekatan : Teknis dan Usaha/bisnis (Kemitraan Peternak Kecil, Menengah dengan BUMN / Swasta)
  3. Program Swasembda : Swasembada Daging Sapi dan Kerbau, Swasembada Protein Hewani Asal Ternak
  4. Operasional Program : pendekatan kawasan_mg_1836-edit

Pada sesi selanjutnya Teguh Boediyana selaku Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia memaparkan materi “Pelaksanaan dan Evaluasi  Kebijakan Peternakan Sapi Potong Indonesia”. Teguh mengkritisi  kebijakan pemerintah terkait program swasembada daging sapi dan kerbau.  Teguh mengungkapkan  ”Seperti halnya di tahun 2013, pada tahun 2016  ini Pemerintah menghendaki harga daging sapi dibawah Rp. 80.000,-/kg. Pada hal secara umum  harga daging sapi sudah diatas  Rp. 100 ribu/kg.  Sebagai langkah untuk mewujudkan hal ini Pemerintah  membuka impor daging kerbau dari India yang memang harganya  sangat  murah yakni dibawah Rp. 50 ribu/kg untuk secondary cut.”

“Namun Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menolak kebijakan ini karena beralasan bahwa India tidak memiliki zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan ini sangat sesuai bila mengacu pada Pasal 36 UU No. 41/2014 tentang perubahan atas  UU No. 18/2009  Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor No. 4/2016 yang isinya membuka impor daging dari negara yang memiliki zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku” demikian diungkapkan Teguh.

Prodi Agribisnis Susun SAR AUN QA

$
0
0

_mg_8596-edit

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS merupakan satu dari beberapa program studi di UNS yang diberi amanat untuk memperoleh sertifikasi dari lembaga akreditasi ASEAN Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA). Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, Program Studi Agribisnis menyelenggarakan workshop “Penyusunan Self Assessment Report (SAR) AUN-QA Prodi Agribisnis“ Sabtu, 3 Desember 2016.

Workshop penyusunan Dokumen Self Assessment Report (SAR) Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) dihadiri pembicara Prof. Muh. Nizam, S.T, M.T, Ph.D (Kepala LPPMP UNS) dan Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si ( Kepala Prodi Agribisnis IPB). Turut hadir  sebagai peserta dalam workshop tersebut adalah dosen Program Studi Agribisnis dan tenaga kependidikan terkait.

_mg_8579-edit

Workshop dibuka Kepala Program Studi Agribisnis Nuning Setyowati, S.P, M.Sc dan dilanjutkan dengan pemaparan Prof. Muh. Nizam, S.T, M.T. kemudian dilanjutkan dengan review per kriteria  Dokumen Self Assessment Report (SAR) AUN-QA oleh Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si.

“Dengan tersertifikasinya sebuah program studi dengan Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) maka akan banyak manfaat yang diperoleh antara lain lebih mudah menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri” demikian diungkapkan  Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si.

_mg_8613-edit

_mg_8608-edit

Kesempatan Berkarir di PT. AGRICON

FAPERTA Lepas Mahasiswa Asal Malaysia dan Vietnam Peserta Program AIMS

$
0
0

Fakultas Pertanian UNS, Senin 9 Januari 2017 melepas tujuh mahasiswa asing peserta Program AIMS (Asean International Mobility for Students) asal Malaysia dan Vietnam. Ke-tujuh mahasiswa tersebut terdiri dari tiga mahasiswa asal Universiti Putra Malysia (UPM) dan lima dari Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry Vietnam.  Selama satu semester dimulai bulan September 2016 mahasiswa peserta program AIMS  mengambil mata kuliah dan belajar di Program Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS.

 

AIMS Exchange Schoolarship Program adalah salah satu program pemerintah (DIKTI) yang bekerja sama dengan pemerintah negara-negara ASEAN dan Jepang untuk mengadakan program pertukaran pelajar.  Awalnya, program ini bernama MIT (Malaysia-Indonesia-Thailand) dimulai sejak tahun 2011. Tapi, karena universitas dari bermacam-macam negara yang bergabung dengan program ini bertambah banyak, maka nama program ini diganti menjadi AIMS (ASEAN International Mobility for Students).

 

Pelepasan dilaksanakan di salah satu Restoran yang ada di kota Solo dan dihadiri oleh Dekanat, Kaprodi Agroteknologi serta Koordinator Tim Kerjasama dan Humas Fakultas Pertanian UNS Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS. Tran Thu Ngan yang merupakan wakil dari Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry Vietnam dalam pesan perpisahannya menyampaikan terima kasih dan kekagumannya selama tinggal di Indonesia khususnya di kota Solo.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Pertanian UNS menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada ke-tujuh mahasiswa asal Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry Vietnam, serta berpesan agar selalu menjaga hubungan yang baik antara Fakultas Pertanian UNS dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry Vietnam yang selama ini telah terjalin. Dalam kesempatan tersebut dekan menyerahkan transkrip nilai dan jaket almamater kepada ke-tujuh mahasiswa sebagai simbol telah menjadi alumni dan keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Pakar Ekonomi Pertanian Belanda Sampaikan Kuliah Umum di FAPERTA

$
0
0

Dr. WJJ (Jos) Bijman pakar Ekonomi Pertanian dari Wageningen University and research, Belanda, Selasa 17 Januari 2017 menyampaikan kuliah umum di Fakultas Pertanian UNS. Kuliah umum disampaikan dihadapan staf pengajar dan mahasiswa Program Studi Agribisnis dengan mengangkat tema Contract Farming Arrangement (CFAS) : Recent Development Theory and Practice.  

 

Pada sesi akhir penyampain materi Dr. WJJ (Jos) Bijman memberikan beberapa kesimpulan antara lain :

  1. Ada pertumbuhan yang kuat CFAs, di seluruh dunia
  2. Kebanyakan studi positif tentang efek pendapatan dari CFAs
  3. Produser Organisations (POs) sebagai organisasi perantara, dapat memainkan peran penting dalam mengurangi biaya transaksi dan menyeimbangkan kekuatan hubungan
  4. Kebijakan publik harus mencakup lebih banyak perspektif mata rantai
  • Arah yang jelas pada kualitas dan keselamatan
  • Kemitraan publik-swasta
  • Keterkaitan antara pasar input dan output

 

Faperta UNS Fasilitasi Sekolah Tani Digdaya Muda

$
0
0

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama masyarakat membangun Sekolah Tani Digdaya Muda di Mojogedang, Karanganyar. Salah satu output yang akan dibangun adalah membuat sentra pisang di wilayah itu.

Dimotori oleh Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) FP UNS, Sekolah Tani Digdaya Muda, Rabu (18/1) dicanangkan melalui penandatanganan prasasti di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar. Kegiatan tersebut terwujud atas kerja sama dengan Pusat Pelatihan Penyuluh Pertanian Swadaya (P4KS) dan Kepala Desa Pendem.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dr Joko Winarno menjelaskan kegiatan kerja sama ini dawali dengan serangkaian pelatihan pembelajaran ekologi tanah. “Tujuan kegiatan ini adalah upaya memahami kembali proses alamiah yang terjadi di alam. Hal itu sebagai fondasi dan pendayagunaan ekosistem untuk membudidayakan hasil pertanian yang sehat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Prodi PKP Agung Wibowo MSi menandaskan wilayah Desa Pendem ini bisa menjadi laboratorium lapang untuk pembelajaran mahasiswa guna memperdalam teori yang dipelajari di kelas.

Pada bagian lain, Kepala Desa Pendem Heru Murwanto menyambut baik kegiatan itu. Respons positif warga Pendem di antaranya dibuktikan dengan merelakan sebagian tanah kas desa untuk menunjang sekolah tani.

 

 

Sumber : Heru Ismantoro


FAPERTA Evaluasi Pelaksanaan PBM

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan kualitas sistem pembelajaran diperlukan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) secara terstruktur, sistematis dan memenuhi standard yang telah ditetapkan, selanjutnya RPS yang telah tersusun harus memiliki arah dan tujuan yang sama dan berujung pada pembentukan kualitas lulusan yang sama” demikian dikemukakan Setyono, SP, Kasubbag Akademik Fakultas Pertanian UNS disela-sela penyelenggaraan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran, Evaluasi PBM dan Sosialisasi Presensi PBM Online di Syariah Hotel Solo, 1 Pebruari 2017.

 

Workshop dihadiri Dekanat, Kaprodi dan seluruh tenaga pengajar Fakultas Pertanian UNS serta tenaga kependidikan terkait. Materi tentang Sosialisasi Presensi PBM Online disampaikan oleh perwakilan dari UPT Teknologi dan Informasi UNS, sedangkan untuk jalannya evaluasi PBM dipandu oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Samanhudi, SP, M.Si.

 

Tujuan diselenggarakannya Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Evaluasi PBM dan Sosialisasi Presensi PBM Online adalah tersusunnya RPS yang terstandard; pelaksanaan perkuliahan menjadi lebih terstruktur dan sistematis; serta kualitas lulusan yang lebih baik” demikian ditambahkan Setyono, SP.

 

Kuliah Tamu Pakar Peternakan Belanda

$
0
0

Suatu kebangaan bagi Fakultas Pertanian UNS  menerima kehadiran pakar peternakan dari Universitas Wageningen Belanda.  Kunjungan di Fakultas Pertanian UNS dilakukan dalam rangka  memberikan kuliah tamu dihadapan dosen dan mahasiswa program studi peternakan, Senin 13 Februari 2017.  Dr. Simon J Oosting adalah pakar di bidang system pertanian; nutrisi ternak; pertanian tropis; system produksi ternak; system pertanian pada Universitas Wageningen Belanda. Tema yang diangkat dalam kuliah umum kali ini adalah “Research of Livestock Farming System in the Tropics”.

 

 

 

 

 

 

 

FAPERTA Serius Siapkan Borang Lomba Kinerja

$
0
0

Sebagai institusi pendidikan tinggi, UNS mengembangkan tata kelola yang baik (good university governance) melalui organisasi yang sehat dan kemandirian dalam pengelolaan (autonomy). Kondisi ini merupakan prasyarat untuk menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat secara efisien dan berdaya saing, serta memiliki reputasi yang tinggi dalam rangka menuju visi UNS 2030 yaitu menjadi universitas unggul di dunia.

 

UNS telah melakukan perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek untuk mencapai visi UNS 2030. Perencanaan ini dijabarkan dalam Renstra UNS dan sebagian telah dilakukan oleh UNS dan Unit – unit didalamnya. Salah satunya yang menjadi ujung tombak adalah Fakultas dan Program Pascasarjana (PPs). Fakultas dan PPs telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai visi ini, namun demikian Fakultas dan PPs perlu untuk dipantau sejauh mana perkembangannya. Salah satu kegiatan untuk mengukur kemajuan Fakultas dan PPs dalam mengembangkan Unit – unitnya maka dilakukan lomba kinerja antar Fakultas dan PPs.

 

Fakultas Pertanian merupakan salah satu ujung tombak dan garda terdepan di UNS berkomitmen  tinggi mendukung visi UNS 2030 untuk menjadi universitas unggul di dunia. Salah satu komitmen tersebut dituangkan dalam keseriusan fakultas pertanian dalam menghadapi lomba kinerja di tahun 2017.

 

Sebagai persiapan telah dilakukan  penyelenggaraan workshop  penyusunan borang lomba kinerja tahun 2017 selama dua hari tanggal 13 s/d 14 Februari 2017. Workshop dihadiri dekanat, Tim Penjaminan Mutu Fakultas serta tenaga kependidikan terkait dari semua bidang. “Dengan terselenggaranya workshop diharapkan mendapatkan data base yang akurat dari semua bidang sehingga bisa menjadi acuan penyusunan borang tidak hanya untuk lomba kinerja saja tapi juga untuk penyusunan borang akreditasi institusi” demikian dikemukakan dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS disela-sela penyelenggaraan workshop penyusunan borang.

Sistem Pertanian Berkelanjutan untuk Menciptakan Ketahanan Pangan

$
0
0

“Eksploitasi sumberdaya lahan pertanian cenderung mengakibatkan degradasi lahan (lahan tidur, lahan kritis/bekas tambang, belukar), hal ini menyebabkan  penurunan kualitas tanah dan fungsinya produktivitas turun, tanah menjadi masam, bahan organik tanah menipis, hara terkuras , filter lingkungan turun, dsb” demikian dikemukakan Dr. Ir. Asep Nugraha Ardiwinata, MSi,  Kepala Balai Penelitian Pertanian Kementerian Pertanian sebagai salah satu narasumber dalam  Seminar Nasional di Fakultas Pertanian UNS, Kamis 23 Februari 2017.

 

“Namun demikian  permasalahan ini dapat diantisipasi dengan langkah perbaikan kualitas tanah dengan cara restorasi, reklamasi, rehabilitasi tanah antara lain dengan pengembalian bahan organik ke dalam tanah, ameliorasi, budidaya tanaman adaptif ramah lingkungan dan pengelolaan air” demikian ditambahkan Asep Nugraha Ardiwinata.

 

Dengan mengangkat topik “Peran Pemuliaan Tanah untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan” seminar juga dihadiri pembicara lain diantaranya Dr. Didik Suprayoga dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dan  Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS Dekan Fakultas Pertanian UNS.

Sedangkan Dr. Didik Suprayoga dalam presentasinya menyoroti tentang masalah “Kesehatan Tanah sebagai Pilar Pertanan Berkelanjutan”, dosen Universitas Brawijaya ini mengajak untuk beralih dari pertanian konvensional menuju pertanian berkelanjutan “Karena praktek pertanian konvensional selama ini tidak memenuhi prinsip pertanian berkelanjutan karena terjadi degradasi tanah, limbah dan penggunaan yang berlebihan terhadap air, polusi lingkungan, hilangnya keanekaragaman genetik dll” demikian ungkap Didik Suprayoga.

 

“Sedangkan sistem pertanian berkelanjutan merupkan sistem yang terintegrasi dalam mempraktekan produksi tanaman (dan ternak) yang memiliki kekhasan lokal dalam penerapannya yang akan mampu dalam jangka panjang untuk: Kecukupan kebutuhan manusia akan pangan dan sandang (pemerataan (equity) pada stratifikasi sosial); Mengutamakan kualitas lingkungan dan dasar-dasar ekologis; Melakukan pemanfaatan yang paling efisien terhadap sumberdaya yang tidak terbaharukan dan sumberdaya yang ada di lahan petani; Keberlanjutan pemangunan ekonomi; dan Mengutamakan kualitas hidup masyarakat.”

 

“Managemen Kesehatan Tanah yang Baik harus menggunakan pendekatan yang menyeluruh untuk menciptakan lingkungan tanah (kimia, fisika, kimia dan komponen biologi) dapat bekerja secara utuh, untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin menuju Pertanian Berkelanjutan / Green Agriculture” demikian ditambahkan Didik.

Narasumber terakhir Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS yang juga merupakan Dekan FP UNS mengkritisi mengenai ketahanan pangan, “Ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan Indonesia dinilai belum kokoh. Hal ini diindikasikan masih impor produk pangan yang menunjukkan bahwa upaya ketahanan pangan masih terfokus pada ketersediaan dan konsumsi, dan belum berorientasi pada sisi produksi, kemandirian dan kedaulatan pangan”.

 

Ditambahkan Prof. Bambang “Untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan dapat ditempuh antara lain dengan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System) adalah suatu sistem pertanian yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian dalam arti luas (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan), dikelola secara terpadu, dan berorientasi ekologis, sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi”.

VISITASI BORANG KINERJA

$
0
0

Fakultas Pertanian, Selasa 28 Februari 2017 menerima kehadiran Tim Assesor Lomba Kinerja Antar Fakultas dan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Tahun 2017. Kehadiran Tim Assesor yang terdiri dari Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek dan Prof. Drs. Cari, MA, M.Sc, Ph.D untuk melaksanakan visitasi dokumen borang kinerja yang telah disusun.  

 

Tata cara penilaian dalam Lomba Kinerja Antar Fakultas dan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Tahun 2017 terdiri dari : Dokumen borang bobot 75 %; Evaluasi Diri bobot 20 % dan Assesment lapangan bobot 5 %.

 

Sedangkan komponen lomba kinerja terdiri dari : Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Program Penguatan Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat; Program Penguatan Sumber Daya Manusia; serta Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola.

 

 

 

 

 

 

 

 

FAPERTA dan Korem Warastratama Sinergi Siapkan Lahan Agrowisata dan Arboretum

$
0
0

“Fakultas Pertanian UNS bersinergi dengan Korem 074 Warastratama Surakarta menyiapkan lahan di area Laborotarium Jatikuwung untuk dibangun dan dikembangkan menjadi obyek agrowisata dan arboretum” demikian dikemukakan Dr. Ir. Pardono, MS selaku Ketua Tim Persiapan Lahan Agrowisata dan Arboretum FP UNS di sela-sela kunjungan Komandan Korem 074 Warastratama Surakarta di lahan laboratorium Jatikuwung, Senin 6 Maret 2017.

 

Ditambahkan oleh Dr. Pardono bahwa “Kunjungan Komandan Korem 074 Warastratama Surakarta Kolonel Maruli Simanjuntak dilahan Laboratorium Jatikuwung adalah untuk melihat dari dekat hasil sinergi antara Korem 074 Warastratama dengan FP UNS dalam hal ini adalah persiapan dan pengolahan lahan yang nantinya akan dikembangkan menjadi obyek agrowisata dan arboretum. Hampir selama dua pekan personil TNI dari Korem Warastratama dengan peralatan Buldusernya membantu  menggarap lahan di Jatikuwung untuk dibuat terasering dan perataan tanah. Nantinya sebagain lahan yang berada di area Jatikuwung akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata dan arboretum dengan beberapa fasilitas antara lain rumah makan dengan desain gasebo, taman bermain untuk anak-anak (Water Boom) kebun bibit tanaman buah, dan laboratorium  kultur jaringan”.  

 

Kunjungan Kol. Maruli Simanjuntak diterima Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Darsono, MSi serta didampingi Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS serta segenap wakil dekan dan jajaran struktural lainnya.

 

Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si dalam sambutannya sangat mengapresiasi sinergi dan kolaborasi antara lembaga TNI dan UNS sebagai lembaga akademis sehingga dapat mempersiapkan lahan untuk dikembangkan menjadi lahan yang lebih berguna dan produktif.

 

Sementara Kol. Maruli Simanjuntak mengungkapkan kegembiraannya dapat bersinergi dengan masyarakat khususnya dengan lembaga akademis seperti UNS sehingga keberadaan fasilitas peralatan berupa Buldoser  dan SDM yang selama ini dimiliki Korem Warstratama dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.

 

 

FAPERTA Raih Juara I Lomba Kinerja Antar Fakultas/PPs

$
0
0

Fakultas Pertanian UNS berhasil meraih juara I Lomba Kinerja Antar Fakultas dan Program Pasca Sarjana di Lingkungan UNS tahun 2017. Penyerahan sertifikat kejuaraan dilakukan oleh Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS  kepada Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS disaat upacara bendera peringatan Dies Natalis ke-41 UNS di halaman Kantor Pusat UNS, Jum’at 10 Maret 2017.

 

Lomba Kinerja antar Fakultas dan Program Pasca Sarjana di lingkungan UNS diikuti sepuluh fakultas dan program pasca sarjana. Lomba kinerja antara fakultas dan program pasca sarjana dilaksanakan dengan tujuan antara lain : Memotivasi Fakultas/PPs untuk melakukan percepatan yang mengarah kepada percepatan tercapainya visi UNS sebagai universitas unggul di dunia; Mengklarifikasi dan menyamakan data antara Universitas, Fakultas/PPs, Unit-unit dan sistem informasi eksekutif UNS; Memantau perkembangan kinerja Fakultas/PPs dan untuk menyusun kebijakan dalam rangka percepatan UNS sebagai universitas unggul di dunia; Sebagai basis data dan informasi dalam rangka penjaminan mutu internal dan eksternal (Akreditasi BAN PT, Sertifikasi, dan Akreditasi Internasional).

 

Penilaian dalam lomba Kinerja antar Fakultas dan Program Pasca Sarjana di lingkungan UNS terdiri atas : Dokumen borang bobot 75 %; Evaluasi Diri bobot 20 % ; dan Assesment lapangan bobot 5 %. Sedangkan komponen lomba kinerja antara lain : Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Program Penguatan Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat; Program Penguatan Sumber Daya Manusia; dan Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola.

 

Dekan Fakultas Pertanian UNS Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Penyusun Borang Lomba Kinerja Fakultas Pertanian UNS atas kerja kerasnya dalam menyusun dan mempersiapkan borang lomba kinerja sehingga berhasil meraih juara pertama.


Rekruitmen Tenaga Pendamping Mahasiswa / Alumni

Pengumuman Seleksi Wawancara Pendampingan Mahasiswa/Alumni

Seminar : Peranan Sumber Daya Pertanian dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

$
0
0

Hal yang terpenting dalam pemanfaatan sumberdaya yang melimpah adalah dukungan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh suatu negara. Modal sumberdaya merupakan kunci pokok dari keberhasilan negara dalam mempertahankan kedaulatan pangannya. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus juta jiwa, yang didukung dengan sumberdaya pertanian yang melimpah dibutuhkan pengelolaan dengan sumberdaya yang profesional sehingga ketahanan pangan nasional dapat terjaga karena apabila ketahanan pangan nasional terganggu, secara otomatis dapat menyebabkan terganggunya kedaulatan negara Indonesia.

Peranan sumber daya pertanian dan perkebunan di Indonesia mempunyai potensi yang sangat penting. Meskipun minat generasi muda terhadap sektor pertanian mulai berkurang, namun untuk menjaga ketahanan pangan nasional, mendorong bangsa dan negara untuk mengeksploitasi potensi sumberdaya manusia. Adanya bonus demografi Indonesia pada tahun 2020-2030 yaitu jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai sekitar 70 persen merupakan salah satu faktor potensial yang harus dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Sedangkan sektor pertanian dan perkebunan juga merupakan sektor yang sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional karena Indonesia merupakan negara yang masih sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Dengan realitas dan kondisi seperti di atas menginspirasi  Fakultas Pertanian UNS menyelenggarakan seminar nasional dengan mengangkat tema “Peranan Sumber Daya Pertanian, Perkebunan dan Peternakan  dalam Mendukung Ketahanan Pangan NasionalKamis, 30 Maret 2017 di Auditorium UNS. Seminar Nasional dikemas dalam rangkaian memperingati Dies Natalis ke-41 UNS   dan Pra Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi (FKPTPI) Badan Kerjasama Wilayah Timur.

Hadir sebagai pembicara kunci adalah Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Amran Sulaiman dengan mengangkat tema “Kedaulatan Pangan Nasional”. Dalam kesempatan tersebut Menteri Amran Sulaiman menyampaikan beberapa langkah yang telah ditempuh oleh Kementerian Pertanian dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional dengan percepatan pembangunan pertanian modern menuju kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.  Beberapa hal yang telah ditempuh  antara lain dalam hal : regulasi, infrastruktur, produksi, hilirisasi dan investasi, tata niaga domestik, dan pengendalian impor.

Menteri Pertanian juga mengklaim telah mengimplementasi program terobosan dalam upaya menciptakan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani antara lain : pemenuhan alat mesin pertanian hingga 180.000 unit, membangun embung/long parit 3.771 unit, asuransi pertanian, benih unggul, rehabilitasi jaringan irigasi lebih dari 3 juta hektar.

Seminar juga dihadiri pembicara utama dari unsur pemerintah dan praktisi yaitu : Denaldy M Mauna Dirut Perum Perhutani dengan mengangkat tema “Pengelolaan Hutan dengan Pola Agroforestri di Perum Perhutani”; Ir. Arif Budi Susilo, MM Direktur Pemberitaan  Bisnis Indonesia dengan makalahnya “DE JA VU’ Pertanian Kita  : Refleksi & Introspeksi”; Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS “Peran Perguruan Tinggi dalam Penyiapan SDM untuk Ketahanan Pangan Nasional”; serta dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.

Sementara Arif Budi Susilo Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia menyoroti sektor pertanian Indonesia dari sisi yang lain.  “Sektor pertanian dipersepsikan tertinggal dibelakang karena Porsi kontribusi terhadap GDP semakin menurun (dari sekitar 60% menjadi tinggal 17%); Kian ditinggalkan oleh angkatan kerja muda, akibatnya sumberdaya manusia kurang kompetitif (aging workforce); Data misrepresent (gap lebar dlm identifikasi masalah dan solusi); Eksploitasi kapital yang intensif, persaingan bisnis pertanian yang Unfair bagi produsen (petani); Kurang terlihat terobosan dalam komunikasi publik, kerap menjadi ajang pertarungan hoax dan fake news (imbalance information); Ironis dan paradox : Kaya sumberdaya hayati dan konsumen (pasar), tetapi pertanian jalan di tempat, cenderung jadi komoditas politik”.

Ditambahkan Arif  “Berdasarkan data dan fakta Media Bisnis Indonesia, sektor pertanian tidak menarik karena beberapa hal antara lain Penghasilan pekerja pertanian relatif rendah; Nilai Tukar Petani cenderung terus menurun termakan inflasi; Produsen pertanian (tradisional) relatif tidak mendapatkan benefit komersial lebih baik ketimbang intermediary business (makelar)”.

Untuk menjembatani hal tersebut,  Arif menawarkan inovasi dan improvisasi antara lain : Perlu langkah terobosan (dan relevan) untuk menarik kembali tenaga muda ke sektor pertanian ; Memperkuat upaya sosialisasi dengan menekankan value dan relevansi; Pertanian terkait hajat hidup orang banyak, mudah dipolitisasi. Krn itu strategi meng-engage sumberdaya manusia agar lebih suportif kepada sektor pertanian mutlak perlu: concerted effort ; Keberpihakan kebijakan yang jelas: subsidi tepat sasaran, proteksi, land reform.

Terpisah Ketua Pelaksana Dies Natalis FP UNS,  Dr.agr. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech mengungkapkan “Tujuan diselenggarakannya seminar nasional dengan tema Peranan Sumber Daya Pertanian, Perkebunan dan Peternakan  dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional adalah untuk  menghimpun dan merumuskan masukan dari pemangku kebijakan, pakar, praktisi untuk direkomendasikan sebagai arahan dan strategi dalam meningkatkan peranan sumber daya pertanian dan perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan nasional; mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil penelitian, telaah pustaka, dan praktik kegiatan pertanian dan perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan nasional”.

“Sedangkan target kegiatan ini adalah terwujudnya rekomendasi sebagai arahan dan strategi dalam meningkatkan peranan sumber daya pertanian dan perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan nasional; terwujudnya penyebarluasan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil penelitian, telaah pustaka, dan praktik kegiatan pertanian dan perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan nasional” demikian ditambahkan oleh Doktor lulusan Chungnam University Korea.

Hasil Seleksi dan Undangan Bimtek Pendampingan Mahasiswa / Alumni

FAPERTA Siapkan Pendamping Upsus Swasembada PAJALE

$
0
0

Dalam rangka mencapai ketahanan pangan nasional, negara harus mandiri dan berdaulat dalam menentukan kebijakan pangannya sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya. Sebagai upaya mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan tersebut, Kementerian Pertanian menjabarkan melalui kebijakan pembangunan pertanian dalam program “swasembada padi, jagung dan kedelai”. 

 

Program tersebut diharapkan dapat dicapai pada tahun 2017 dengan target produksi tahun 2015 untuk sebesar padi 73.4 juta ton, jagung 20 juta ton dan kedelai 1.2 juta ton. Target produksi tersebut dapat dicapai dengan cara menetapkan upaya khusus peningkatan produksi dengan kegiatan antara lain : rehabilitasi jaringan irigasi tersier, penyediaan alat dan mesin pertanian, penyedia dan penggunaan benih unggul, penyediaan dan penggunaan pupuk berimbang, pengaturan musim tanam dengan menggunakan kalender musim tanam, dan pelaksanaan proram gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GPPTT).

 

Kegiatan tersebut dapat terimplementasi dengan bantuan tenaga pendamping yang berpartisipasi aktif dalam membantu peningkatan kinerja penyuluh pertanian di daerah yang berpotensi sebagai penyedia pangan nasional. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan di daerah tersebut dilakukan dengan proram-program yang mendukung tercapainya swasembada padi, jagung dan kedelai tahun 2017.

 

Fakultas Pertanian UNS sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi pertanian tentunya ikut mendorong dan mendukung sepenuhnya program pemerintah tersebut. Sebagai implementasi Fakultas Pertanian UNS bekerjasama dengan kementerian Pertanian melakukan program pendampingan kepada mahasiswa/alumni, program ini dilakukan dalam rangka mensukseskan pendampingan upaya khusus (Upsus) swasembada padi, jagung, kedelai, bawang merah, aneka cabai, tebu  dan daging di wilayah Jawa Tengah khususnya Soloraya yang meliputi kabupaten disekitarnya seperti Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo dan Sragen.

Sebelum terjun ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada petani, mahasiswa/alumni mendapatkan bekal berupa bimbingan teknis  yang bermaterikan : tentang kebijakan program pendampingan serta materi teknis lainnya tentang budidaya komoditas pertanian; kesehatan hewan dan materi lainnya yang relevan. Bimbingan teknis dilakukan dari  tanggal 5 – 9 April 2017 di Fakultas Pertanian.

“Bimbingan teknis diikuti sejumlah 38 peserta dari UNS, UGM, dari beberapa PT yang lain, sedangkan pemateri dari dosen di Fakultas Pertanian UNS. Adapun tujuannya  adalah untuk menyiapkan peserta sebelum terjun di lapangan” demikian diungkapkan Hery Widijanto, SP, MP Wakil Dekan Bidang Kemahaiswaan dan Alumni FP UNS saat pembukaan bimtek.

Viewing all 279 articles
Browse latest View live